Viral Kisah Pilu Ari Puspita Sari, Perawat Meninggal Karena Terinfeksi Virus Corona & Tengah Hamil
virus corona kembali merenggut nyawa tenaga medis di Indonesia.
Perawat yang turut menangani pasien corona atau Covid-19 gugur dalam tugas.
Suster Ari Puspita Sari meninggal dunia setelah dirinya ditetapkan positif virus corona.
Mirisnya, Suster Ari Puspita Sari meninggal bersama janinnya yang berada di dalam kandungannya.

Informasi
itu disampaikan melalui akun Instagram mdokter sekaligus influencer dr
Tirta Mandira Hudhi, @dr.tirta, pada Senin (18/5/2020).
Dr Tirta mengunggah foto duka cita.
Dalam unggahannya tampak foto hitam putih suster Ari mengenakan hijab.
Selain itu dr Tirta juga menuliskan unggahannya tersebut.
"Bendera setengah tiang
kami siap berkorban demi negara
5 tahun lagi belum tentu akan ada yg ingat hari ini
Turut berduka, hormat setinggi2 nya
Kami tidak pernah melawan, meski di bully, dibilang ini itu, dibilang ga ikhlas, sempet ditolak warga, dibilang berlebihan
Jika indonesia selamat dari covid, ingatlah perjuangan kami
Jangan biarkan pengorbanan kolega kami sia2. Ingatlah kawan :)"
kami siap berkorban demi negara
5 tahun lagi belum tentu akan ada yg ingat hari ini
Turut berduka, hormat setinggi2 nya
Kami tidak pernah melawan, meski di bully, dibilang ini itu, dibilang ga ikhlas, sempet ditolak warga, dibilang berlebihan
Jika indonesia selamat dari covid, ingatlah perjuangan kami
Jangan biarkan pengorbanan kolega kami sia2. Ingatlah kawan :)"
Sementara
sebelumnya dalam akun Twitter @blogdokter yang me-Retweeted @yetwis
diunggah video saat suster Ari menjalani perawatan.
Saat itu suster Ari dibawa para petugas medis menggunakan ranjang rumah sakit.
Petugas medis menggunakan APD lengkap berwarna putih.
Sementara, suster Ari tampak menggunakan respirator.
Sedangkan, si perekam menangis sesugukan sambil berkata, "Ya Allah Ari…Ya Allah Ari…."
Tampak juga salah satu rekan dari para tenaga medis itu pingsan.
Dituliskan:
Seorang perawat RS Royal Surabaya, positif Covid-19 dalam keadaan hamil 4 bulan, sudah menggunakan respirator.
Mohon doa untuk ibu dan calon bayi.
Semoga beliau dan semua yang sedang bertugas di garda depan kuat dan selamat.
Tuhan memberkati kalian semua!
@blogdokter.
@blogdokter.
Tak berapa lama dari unggahan itu, informasi duka disampaikan.
Bahwa suster Ari bersama janin dalam kandungannya meninggal dunia.
"Update
terakhir, ibunya akhirnya meninggal dunia menyusul bayinya yang sudah
terlebih dahulu menghadap Yang Kuasa. Turut berdukacita," tulisnya.
Suster Ari gugur dalam tugas melawan pandemi bersama bayi yang masih dikandung dalam rahimnya.
Surga untukmu dan para tenaga medis yang telah gugur.
Kartika Putri Geram Lihat Warga Berjubel Beli Baju Lebaran Saat Pandemi Corona
Kartika Putri kembali mengutarakan isi hatinya perihal masyarakat yang masih meremehkan virus corona.
Sebelumnya, wanita ini pernah membuat sebuah video dengan bahasa ngapak untuk mengajak masyarakat agar tidak mudik.
Hal ini dilakukan karena istri Habib Usman khawatir jika virus corona makin merebak.
Terlebih di Indonesia, wabah ini telah merenggut nyawa ratusan orang.
Demi mengurangi dan memutus rantai penyebaran pemerintah telah mengupayakan berbagai cara.
Dari mulai mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang melanggar aturan tersebut.
Sebagai salah satu publik figur, Kartika Putri kembali membuat video keresahannya.
Wanita berhijab itu menangis melihat masyarakat yang nekat berkerumun ke pasar menjelang perayaan Idul FItri.
"Assalamuallaikum
saya Kartika Putri, saya sengaja membuat video ini karena saya sudah
tidak tahan lagi untuk berkomentar dan juga mengutarakan perasaan yang
saya rasakan setelah saya melihat video banyak sekali di daerah-daerah
dan di juga di beberapa tempat salah satu di tempat saya tinggal," ujar Kartika Putri di Instagram, Selasa (19/5/2020).
Ia menuturkan salah satu dari video keramaian pasar berada di dekat tempat tinggalnya.
Hal itu sangat disayangkan, karena pembatasan sosial masih diberlakukan oleh pemerintah.
"Di
mana masih melanggar aturan pemerintah untuk PSBB dan juga
berbondong-bondong, beramai-ramai dan datang ke pusat perbelanjaan hanya
untuk membeli baju lebaran," lanjutnya.
Kartika Putri tak menampik jika keluarganya juga ingin merayakan hari raya Idul Fitri.
Ia juga memahami saat Idul Fitri memang dianjurkan menggunakan pakaian terbaik, namun bukan berarti harus pakaian baru.
Wanita
yang terkenal dengan kemahirannya berbicara logat ngapak itu miris
melihat masyarakat yang mengabaikan imbauan dari pemerintah.
"Yang
bikin miris adalah kalian mengabaikan anjuran pemerintah untuk
keselamatan diri kalian sendiri dan keluarga demi untuk baju baru dan
membahayakan banyak jiwa kami," tuturnya.
Terlebih di saat
dirinya dan masyarakat lain yang menahan diri untuk tidak keluar rumah,
justru ada saja yang masih nekat melanggar.
Tentunya hal itu membuat Kartika Putri geram hingga tak kuasa menahan tangis.
Seolah segala perjuangan dari para tenaga medis untuk menyelamatkan nyawa para pasien corona menjadi sia-sia.
"Apakah
kalian pernah berpikir atau terbesit di benak kalian bahwa kalau tim
kesehatan atau tim medis kita lebaran nanti menggunakan APD lengkap
hanya untuk menolong, menyelamatkan jiwa kita semua?
Apakah kalian juga memiliki sedikit empati atau hati nurani melihat tim media yang sudah banyak berguguran?,"
"Dan apakah kalian juga bisa merasakan perasaan keluarga mereka yang akan merayakan lebaran tahun ini tanpa keluarganya?
Hanya
karena kelurga mereka menolong kita semua, menyelamatkan nyawa kita
semua untuk berusaha sembuh atau terhindar dari virus corona ini," ujar
Kartika dengan berurai air mata.
Kartika Putri ingin mengetuk
hati orang-orang yang masih nekat pergi ke pusat perbelanjaan hanya
karena untuk membeli baju lebaran.
"Tetaplah diam di rumah sampai kondisi benar-benar membaik, kondisi benar-benar seperti semula,
Saya pun sedih, saya tidak bisa merayakan hari raya Idul Fitri sebagaimana mestinya berkumpul dengan keluarga saya," tambahnya.
Sebagai
sesama umat muslim, Kartika sangat mengetahui apa yang dirasakan
masyarakat yang tidak dapat berkumpul dengan keluarganya.
Ia masih
berharap agar masyarakat kembali menaati imbauan pemerintah untuk
melakukan pembatasan sosial berskala besar demi kebaikan semua orang.
(TribunStyle.com/TsaniaF)
Sebagian
artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Suster
Ari, Positif Covid-19 yang akhirnya Meninggal Dunia Bersama Bayi dalam
Kandungannya dan Berurai Air Mata, Kartika Putri Geram Lihat Warga
Berjubel Beli Baju Lebaran Saat Pandemi Corona
0 Response to "Viral Kisah Pilu Ari Puspita Sari, Perawat Meninggal Karena Terinfeksi Virus Corona & Tengah Hamil"
Post a Comment